P-51D MUSTANG
North American Aviation Mustang P-51 adalah pesawat tempur jarak jauh, single seat fighter
dan pesawat tempur pengebom yang digunakan selama perang dunia kedua,
perang Korea dan perang lainnya. P-51 Mustang menjadi salah satu pesawat
tempur andalan sekutu pada perang dunia kedua. P-51 mustang
dioperasikan oleh Amerika, Inggris, Cina dan beberapa negara sekutu
lainnya.
P-51 Mustang
ditenagai Packard V-1650 V-12 bertenaga 1500 tenaga kuda (versi awal
ditenagai Rolls Royce Merlin). P-51 Mustang bersenjatakan 6 senapan
mesin browning AN-2 kaliber 12.7mm, mampu menggotong Bom dan roket HVAR
kaliber 127mm. P-51 Mustang beraksi di teater Eropa dan Pasifik dengan
performa dan hasil yang sangat memuaskan, total 4950 pesawat dijatuhkan
Mustang.
Di teater Eropa, P-51 Mustang berhadapan dengan fighter-fighter jerman
seperti Bf-109, Bf-110, Me-163, Me-262, Fw-190. P-51 Mustang sukses
menjatuhkan banyak fighter luftwaffe di Eropa, dan fighter-fighter
AD dan AL Jepang di teater pasifik. P-51 Mustang terus beraksi setelah
Perang Dunia II usai, Mustang terlibat banyak dalam perang Korea sebagai
fighter-bomber. P-51 Mustang banyak menggasak pesawat tempur Propeller AU Korea Utara sebelum kalah total dari jet tempur MiG-15 Fagot.
Pesawat Tempur Amerika Serikat Mustang P-51
Di perang dunia kedua, P-51 Mustang menjadi pesawat propeller pertama yang menembak jatuh pesawat jet. Kill dibukukan oleh Chuck Yeager. Dalam perang kemerdekaan Israel dan krisis Suez, AU Israel mengandalkan P-51 Mustang sebagai fighter terbaik di Inventory AU Israel. Bahkan dalam krisis terusan Suez, P-51 Mustang AU Israel memotong jalur komunikasi mesir dengan memotong kabel telepon dgn baling-balingnya. P-51 Mustang digunakan RAF untuk menembak jatuh rudal jelajah V-1 Jerman, dengan mengandalkan kecepatannya yang mencapai 713 kilometer per jam. Satu-satunya negara yang tidak puas dengan P-51 Mustang adalah Uni Soviet, yang menganggap performanya tidak sebaik fighter-fighter buatan lokal.
Struktur Mustang yang ringan ditambah mesin yang powerful membuat manuverabilitas yang sangat tinggi namun juga rentan terjadinya "spin". Tangki bahan bakarnya yang berkapasitas sangat besar membuatnya mampu terbang sangat jauh, bahkan sanggup untuk escort armada bomber.
Di Indonesia sendiri, TNI-AU menerima P-51 Mustang sebagai hibah dari ML (Militaire luchvaart) Belanda pada awal tahun 1950an, ironisnya Mustang juga digunakan Indonesia melawan Belanda dan sekutunya dikemudian hari. P-51 Mustang menjadi pesawat tempur andalan TNI-AU sejak Era 1950an hingga masa purnatugasnya di tahun 1976an. Karena gambar mulut menganga berwarna merah di ujung pesawat, pesawat ini populer dengan julukan "si cocor merah".